Foto : Kegiatan tambang batubara/AP
Wolf Run Mining Company (WRMC) telah mendapatkan izin melakukan kegiatan pertambangan. Namun, izin untuk menambang untuk area seluas 1.800 hektar (termasuk di bawah Buckhannon-Upshur), belum dikantonginya. Perusahaan ini juga berencana akan melakukan kegiatan pertambangan di sekolah menengah lainnya di Buckhannon, West Virginia.
Pejabat sekolah setempat menentang hal tersebut. Mereka khawatir keamanan sekolah terancam dalam proyek yang berlangsung selama delapan tahun. “Mereka (WRMC) memang memiliki hak atas batubara di bawah tanah, tapi kami pikir ada cara lain untuk mendapatkan batubara yang mereka inginkan,” ujar pengawas sekolah wilayah Upshur, Scott Lampinen. Demikian seperti dikutip dari Huffington Post, Rabu (13/7/2011).
“Alasan paling jelas kami menentang adalah kesehatan dan keselamatan atau potensi bahaya kesehatan dan isu keselamatan dari siswa dan staf kami serta bangunan. Kami tidak menentang kegiatan pertambangan maupun industri pertambangan. Kami hanya tidak ingin kegiatan itu berada di bawah sekolah, di mana kami sedang mengusulkan pembangunan sebuah sekolah atau sekolah yang sudah ada,” jelasnya.
Lampinen dan Dewan Pendidikan Wilayah Upshur telah mengajukan keluhan terkait rencana WRMC dan Departemen Perlindungan Lingkungan West Virginia.
Sementara itu, Wakil Presiden Asosiasi Pertambangan West Virginia (WVCA), Jason Bostic mengatakan, kehawatiran Lampinen dan koleganya tidak beralasan. Menurutnya, kegiatan pertambangan di bawah bangunan dan jalanan merupakan hal biasa. Dia menilai, perlawanan atas izin pertambangan di bawah sekolah tidak valid.
“Kami hanya ingin memastikan agar orang yang menentang harus berdasarkan fakta yang akurat dan representasi teknis. Selama ini, kami melakukan pertambangan di bawah tanah yang merupakan bagian dari bisnis kami, karena batubara ada di bawah tanah,” bela Bostic. Dia memastikan, jika ada kerusakan di sekolah akibat kegiatan pertambangan, akan diberi ganti rugi oleh perusahaan.
Mengenai kekhawatiran mengenai gas metana akibat kegiatan tambang, Bostic mengatakan, ini tidak mungkin terjadi dan jika terjadi, mudah diatasi. “Sekolah ini berlokasi di udara terbuka, dan saya tidak berpikir akan ada infiltrasi gas metana. Bagi saya, itu hanya klaim,” katanya.
Di lain pihak, juru bicara Arch Coal Kim Link menyatakan, perusahaannya masih meninjau rencana ini. Izin akan didapat Arch setelah mengakuisisi International Coal Group (ICG) senilai USD3,4 miliar atau sekitar Rp29 triliun. Untuk menyelesaikan masalah ini, pengacara Wolf Run Mining Company , ICG, dan Dewan Pendidikan Wilayah Upshur telah melakukan pertemuan. Namun, belum terjadi kesepakatan antara pihak terkait.
Sumber: http://kampus.okezone.com/read/2011/07/13/373/479530/tambang-batubara-akan-dibangun-di-bawah-sekolah
0 komentar:
Posting Komentar
KOLOM KOMENTAR TIDAK MENGGUNAKAN CAPJAY,, JADI JANGAN SUNGKAN UNTUK KOMEN. OK....