VIVAnews - Suatu kota kecil di Meksiko porak poranda akibat ledakan pipa minyak, Minggu 19 Desember 2010 waktu setempat. Peristiwa ini menewaskan sedikitnya 28 orang dan diduga akibat ulah maling yang ingin mencuri minyak mentah dari jaringan pipa yang meledak itu.
Menurut kantor berita Associated Press, bencana itu berlangsung di Kota San Martin Texmelucan, yang terletak di Meksiko bagian tengah. Menurut pihak berwenang setempat, sedikitnya 28 orang tewas dan 13 diantara mereka adalah anak-anak.
Ledakan pipa minyak ini berdampak ke wilayah sekitar, yang dihuni 5.000 jiwa, sehingga menimbulkan kerugian dengan radius hingga lima kilometer. Banyak rumah dan mobil hancur seketika akibat ledakan dan kobaran api. Selain itu penduduk sekitar juga direpotkan dengan tumpahan minyak di jalan.
Laura Gurza, pejabat dinas bantuan darurat Meksiko, mengungkapkan sedikitnya 52 orang terluka dan puluhan warga terpaksa mengungsi setelah rumah mereka hancur.
Pejabat negara bagian Puebla, Valentin Meneses, mengatakan bahwa ledakan itu diduga akibat ulah para maling yang ingin mencuri minyak mentah. Dugaan ini berdasarkan penemuan sebuah lubang di jaringan pipa yang terbakar beserta peralatan untuk menyedot minyak.
Para maling ini tidak bisa mencegah ledakan. "Mereka kehilangan kendali karena tekanan tinggi sehingga minyak akhirnya langsung mengucur dari pipa," kata Meneses.
Belum ada yang dikenakan tuduhan akibat dugaan sabotase itu karena pihak berwenang masih menyelidiki lebih lanjut penyebab ledakan. Minyak yang bocor akhirnya mengotori jalan dan mengarah ke sungai.