INDONESIA

NEVER SAY NEVER
TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Jangan Lupa klik Tombol Like ya..!!

Sabtu, 26 Februari 2011

10 Jenis Benda Tak Lazim yang Ditempelkan di Mobil

10. Cat kuku

http://hermawayne.blogspot.com

Yvonne Millner dari South Carolina, memutuskan untuk membuat mobil Mitsubishi Mirage miliknya menjadi tampilan yang berbeda, jadi dia memutuskan untuk mengecat mobilnya dengan cat kuku. Dia memulainya dengan menggambar wajah tersenyum, tapi sekarang dia telah mendesain pola dan slogan yang dicat ke seluruh badan kendaraan. Dia kadang-kadang menghabiskan 3 sampai 4 jam sehari untuk itu, dan telah menggunakan ratusan botol cat kuku dengan warna yang berbeda, sehingga membuat penampilan mobil ini menjadi unik dan berwarna-warni.

9. Perangko

http://hermawayne.blogspot.com

E. Hadley dari Wyoming, memiliki sebuah mobil dengan suatu perbedaan. Bekerja sebagai pameran perangko, mobilnya ditutupi dengan sekitar 10.000 prangko. Untuk melekatkan perangko ke mobil, 5 orang gadis bekerja selama 6 minggu untuk menutupi kendaraan tersebut dengan perangko yang berasal dari 60 negara berbeda. Mobil itu kemudian dipernis untuk melindungi perangko dari unsur-unsur lain.

8. Koin

http://hermawayne.blogspot.com

Ken Burkitt dari Ontario, Kanada, menempelkan mobilnya dengan ribuan koin Inggris berlapis emas. Koin-koin itu digunakan untuk menutupi setidaknya 8 lapis poliuretan untuk mencegah perubahan warna dan karat. Untuk memastikan bahwa setiap inci dari mobil tertutup, Burkitt menggunakan alat untuk membengkokkan koin ke dalam setiap bentuk permukaan yang akan ditutupi.

7. Coklat

http://hermawayne.blogspot.com

Sebuah perusahaan mobil Cina menutupi sebuah mobil Volkswagen Beetle dengan 440 kilogram cokelat untuk Hari Valentine tahun 2007. Awalnya beberapa pekerja menutupinya dengan bungkus plastik agar cokelat yang meleleh itu tersebar ke seluruh mobil dan permen digunakan untuk menghiasinya. Mobil itu pun kemudian ditampilkan di luar toko grosir di propinsi Shandong.

6. Kertas catatan

http://hermawayne.blogspot.com

Scott Ableman dan rekan-rekannya dari sebuah perusahaan di Washington DC, memutuskan untuk membuat sebuah lelucon kepada rekan kerja mereka, Walt. Dalam waktu kurang dari 2 jam, mereka menempelkan mobil itu dengan 14.000 catatan tempel yang berwarna-warni. Setiap inci dari mobil itu tertutupi, kecuali ornamen kap dan plat nomor. Setelah melihat mobilnya, Walt pergi setelah menghapus catatan dari kaca depan dan membawanya pulang untuk menunjukkannya kepada keluarga.

5. Mobil Mainan

http://hermawayne.blogspot.com

James Ford, seorang seniman Inggris muda, setelah membeli mobil Ford Capri dari eBay, dia memutuskan untuk mengubah mobil tersebut menjadi sebuah proyek seni. Hasilnya, mobil tersebut ditempeli dengan sekitar 3500-4500 mobil mainan. Mobil-mobil mainan itu sebagian besar berasal dari sumbangan dari seluruh dunia.

4. Rumput

http://hermawayne.blogspot.com

Artis Brooklyn, Gene Pool, menggunakan rumput sebagai media. Dia pertama kali menempatkan perekat pada permukaan mobilnya, menyebar benih rumput di atasnya, air tanaman, kemudian menunggu rumput sampai tumbuh. Pool juga telah menggunakan teknik ini pada berbagai benda lainnya seperti pakaian, topi, sepatu dan tas, tapi prestasi puncak-nya adalah ketika dia menutupi 2 buah mobil Buick LeSabres penuh dengan rumput.

3. Instrumen musik

http://hermawayne.blogspot.com

Harrod Blank menciptakan "Pico de Gallo" ("salsa pedas" dalam bahasa Spanyol), sebuah mobil Volkswagen Beetle yang ditutupi dengan alat-alat instrumen musik. Mobil ini juga dilengkapi dengan sistem stereo pada atapnya. Mobil ini ditampilkan di museum mobil dunia di Arizona.

2. Rokok

http://hermawayne.blogspot.com

Mobil Volkswagen Beetle ini dimiliki oleh Carolyn Stapleton dari Orlando, Florida. Mobil itu berfungsi sebagai iklan antirokok bergerak karena tertutupi dengan ribuan rokok. Kata-kata "kick butt" dapat dilihat pada kaca depan, dan dihiasi tengkorak bersilang pada bagian kap mobil.

1. Kristal

http://hermawayne.blogspot.com

Ken Burkitt dan istrinya, Annie, mendapatkan tempat teratas dalam daftar ini atas hasil karya mereka pada mobil Mini Cooper yang ditutupi dengan lebih dari 1 juta kristal asli dari Austria, yang menggambarkan berbagai landmark AS dan simbol-simbol, seperti Patung Liberty, Gedung Putih, dan Gunung Rushmore. Karya ini membutuhkan 4 seniman dengan jangka waktu 6 bulan untuk menciptakannya, karena semuanya dilakukan dengan tangan. Semua kristal yang digunakan mempunyai ukuran yang sama dan 50 warna berbeda yang mewakili 50 negara bagian Amerika Serikat.


sumber :http://hermawayne.blogspot.com/2011/02/10-jenis-benda-yang-ditempelkan-di.htm


Mobil Tercepat di Lapisan Es

Produsen mobil Bentley menari di atas es. Pabrikan mobil ini baru saja merayakan keberhasilan mereka memecahkan rekor mobil tercepat yang berlari di atas es dengan catatan waktu 330,7 km per jam.

GB
Rekor yang dibukukan Bentley ini dicetak dengan menggunakan mobil Continental SuperSports Convertible yang dikemudikan juara dunia reli empat kali Juha Kankkunen di perairan beku Laut Baltik. (Bentley)

GB
Mobil ini mencatatkan waktu 330,7 km per jam. (Bentley)

GB
Bentley Continental SuperSports Convertible yang mencetak rekor kecepatan di es ini sendiri dibekali berbagai piranti pendukung mulai dari spoiler yang memberi kestabilan dan aerodinamika ekstra, ban khusus musim dingin dari Pirelli berukuran 20 inchi hingga parasut yang berguna untuk menghentikan laju kendaraan. (Bentley)

GB

Mobil yang meminum bahan bakar bioetanol E85 ini mencatatkan prestasi pada trek sepanjang 16,5 km yang memiliki lapisan es setebal 70 cm di lepas pantai Finlandia. (Bentley)

GB
Mobil ini akan memulai debutnya di Geneva Motor Show bulan Maret nanti dengan nama Continental SuperSports Plus. (Bentley)









sumber :http://foto.detik.com/readfoto/2011/02/17/115525/1572745/647/1/mobil-tercepat-di-lapisan-es


12 Kota Berdinding Paling Menakjubkan Di Dunia

Sepanjang sejarah tembok kota dibuat sebagai perlindungan dari musuh. Dari sejarah yang sangat dini untuk zaman modern, mereka telah menjadi kebutuhan dekat untuk hampir setiap kota. Kota-kota berdinding hanya bisa masuk melalui pintu gerbang kota yang sering ditutup setelah jam malam tertentu setiap malam. Hari ini dinding terawat itu membawa wisatawan dari seluruh dunia bertanya-tanya di sekitar kota-kota berdinding abad pertengahan.

12 York

York adalah sebuah kota kuno di utara Inggris. Kota ini didirikan oleh Roma, diambil alih oleh Angle, ditangkap oleh Viking dan akhirnya didirikan di Kerajaan Inggris pada tahun 954. Ini membanggakan katedral Gothic terbesar di Eropa utara. Sejak zaman Romawi, kota ini telah dipertahankan oleh tembok satu bentuk atau yang lain. Sebagian besar dinding yang tersisa, yang mengelilingi seluruh kota abad pertengahan, dari tanggal 12 - abad ke-14.

11 Harar



Harar adalah sebuah kota bertembok kuno di Ethiopia timur. Selama berabad-abad, Harar telah menjadi pusat komersial utama, dihubungkan oleh rute perdagangan dengan Afrika dan Arab. Dengan 82 masjid, tiga di antaranya berasal dari abad 10, dan 102 kuil ini adalah salah satu kota yang paling penting dari Islam. Harar adalah bagian dari Kesultanan Adal, sebuah negara muslim abad pertengahan yang terletak di Tanduk Afrika. Pada abad ke-16 kota ini dikelilingi dengan dinding termasuk lima gerbang. Dinding ini, yang disebut Jugol, masih utuh, dan telah menjadi simbol kota.

10 Taroudant

Taroudant adalah kota Berber menarik dan otentik di jantung Lembah Souss, dengan dinding kota yang diawetkan terbaik di Maroko. Hal ini sering disebut "Nenek dari Marrakech" karena merupakan skala bawah, memperlambat kota yang menyerupai Marrakech dengan dinding kota sekitarnya. Dinding dibangun pada abad 16 di bawah Dinasti Saadi. Hari ini kota adalah sebuah kota pasar dan memiliki souk dekat masing-masing dua kotak utama.

9 Toledo

Sebuah permata sering terabaikan, Toledo adalah salah satu mantan ibukota Kekaisaran Spanyol. Sejarah Toledo tanggal kembali ke zaman Romawi. Pendudukan Romawi diikuti oleh aturan Visigothic, kekuasaan Islam dan akhirnya Reconquista Toledo pada tahun 1085 AD. Itu adalah ibu kota kekaisaran Spanyol sampai pertengahan 1500-an ketika istana pindah ke Madrid. Kota ini dikelilingi oleh sungai Tajo di tiga sisi dan dua dinding abad pertengahan di sisi keempat.

8 Pingyao



Pingyao adalah sebuah kota kecil terkenal Cina untuk dinding kota terawat baik kuno. Dinding megah, yang meliputi enam pintu utama dan 72 menara pengawas, mengelilingi sebuah kota tua yang memiliki arsitektur sedikit berubah selama 300 tahun terakhir. Pada tahun 2004, bagian dari dinding selatan runtuh tetapi direkonstruksi. Namun, sisa tembok kota sebagian besar masih utuh dan Pingyao dianggap salah satu yang terbaik-diawetkan kota bertembok di dunia.

7 Obidos



Kota Óbidos terletak di sebuah bukit dan dikelilingi oleh tembok yang teguh. Pada abad ke-8 orang Moor mendirikan benteng di atas bukit. Itu diambil dari Moor oleh Raja pertama dari Portugal, Afonso Henriques, tahun 1148. Benteng Óbidos dan dinding desa itu direnovasi pada abad ke 14. Dinding terbuat dari batu kapur lokal dan marmer. Desa itu juga diperbesar sekitar waktu ini, dengan pemukiman dibuat di luar tembok kota. Tampilan abad pertengahan terawat baik dari jalan-jalan, bujur sangkar, dinding dan benteng besar perusahaan telah mengubah desa indah menjadi daya tarik wisata populer di Portugal.

6 Xi'an



Xi'an salah satu kota tertua di Cina, dengan sejarah lebih dari 3.100 tahun. Selama 1.000 tahun, kota ini adalah ibukota selama 13 dinasti, dan total 73 kaisar memerintah di sini. Xi'an adalah ujung timur Jalan Sutra dan pulang ke Terracotta Army. Sebuah tembok kota terawat baik, yang kembali dibangun pada abad ke-14 selama Dinasti Ming awal, mengelilingi kota. Salah satu dinding terbesar di dunia kota, cukup luas untuk dengan mudah 5 sepeda melintasi.

5 Itchan Kala



Itchan Kala adalah kota dalam bertembok di kota Khiva di Uzbekistan. Kota tua tetap banyak monumen bersejarah dan rumah-rumah tua, terutama berasal dari abad kedelapan belas atau sembilan belas. Fitur yang paling spektakuler Itchan Kala adalah dinding bata dijemur dan empat gerbang di setiap sisi benteng persegi. Tembok kota hancur beberapa kali, namun mereka selalu dibangun kembali.

4 Avila



Terletak di Spanyol barat, kota abad pertengahan Ávila dibangun di puncak bukit datar berbatu, yang muncul tiba-tiba di tengah-tengah padang gurun benar. Ávila memiliki tembok kota megah terawat baik yang mengelilingi seluruh kota tua. Benteng memiliki sembilan pintu gerbang dan 88 banyak menara atasnya dengan sarang bangau. Tembok kota itu terutama dibangun pada abad ke-11 dan 12.

3 Carcassone



Carcassonne merupakan salah satu kota bertembok paling sempurna diawetkan dunia dan kota bertembok terbesar di Eropa. Benteng ini terdiri dari dua dinding luar, menara dan barbicans dibangun selama jangka waktu yang panjang. Satu bagian adalah Romawi dan terutama berbeda dari dinding abad pertengahan dengan lapisan bata merah dan atap ubin terakota. Salah satu menara bertempat Inkuisisi Katolik di abad ke 13 dan masih dikenal sebagai 'The Tower Inquitition'. Bagian dari film 1991 'Robin Hood: Prince of Thieves' ditembak di dalam dan sekitar Carcassonne.

2 Jerusalem



Yerusalem adalah kota kudus untuk tiga agama, Yahudi, Kristen, dan Islam, sementara menjadi ibukota modern Negara Israel dan kota terbesar. Ini adalah tempat asyik yang unik di mana abad pertama menggosok bahu dengan abad kedua puluh satu, dan di mana lingkungan tua indah bersandar terhadap berkilauan gedung perkantoran dan apartemen bertingkat tinggi.

Kota berdinding Yerusalem, yang sampai akhir abad kesembilan belas membentuk seluruh kota, yang sekarang disebut Kota Tua. Hal ini dibagi menjadi empat bagian: The Quarters Armenia, Kristen, Yahudi, dan Muslim. Yerusalem telah dikelilingi oleh dinding untuk pertahanan sejak zaman kuno. Pada abad ke-16, pada masa pemerintahan imperium Utsmani di wilayah ini, diputuskan untuk sepenuhnya membangun kembali tembok kota pada sisa-sisa tembok kuno. Konstruksi berlangsung dari 1535-1538 dan ini dinding dinding yang ada saat ini.

1 Dubrovnik



Dubrovnik adalah sebuah kota bertembok di pantai Laut Adriatik di selatan ekstrim Kroasia. Dijuluki "Mutiara dari Adriatik", adalah salah satu tujuan wisata paling menonjol dari Mediterania. Kota bertembok itu dibangun di atas perdagangan maritim. Pada Abad Pertengahan itu menjadi negara kota yang hanya dalam Adriatik untuk menyaingi Venesia dan mencapai tingkat yang luar biasa perkembangan selama abad 15 dan 16. Dunia yang terkenal dinding mengelilingi kota tua. Dibangun terutama selama abad 12-17, mereka telah terawat sampai sekarang.




sumber :http://www.duniakita.info/2011/02/12-kota-berdinding-menakjubkan-di-dunia.html


Inilah Hubungan Antara Ka'Bah Kiblat dan Kiamat. SUBHANALLAH!!!

Spoiler for Option:


Kita Kadang bertannya kenapa sholat wajib menghadap kiblat? trus kenapa berdoa di area Ka'bah lebih Abdol atai di ijabah.? karena rumah ibadah yang pertama diberkahi Allah adalah Ka'bah.

1. Ketika mempelajari Kaidah Tangan Kanan (Hukum Alam), bahwa putaran energi kalau bergerak berlawanan dengan arah jarum jam, maka arah energi akan naik ke atas akan naik ke atas. Arah ditunjukkan arah 4 jari, dan arah ke atas ditunjukkan oleh Arah Jempol.

Spoiler for Option:


2. Dengan pola ibadah thawaf dimana bergerak dengan jalan berputar harus berlawanan jarum jam, ini menimbulkan pertanyaan, kenapa tidak boleh terbalik arah, searah jarum jam misalnya.

Spoiler for Option:


3. Kenapa Solat harus menghadap Kiblat, termasuk dianjurkan berdoa dan pemakaman menghadap Kiblat
4. Kenapa Solat Di Masjidil Haram menurut Hadist nilainya 100.000 kali dari di tempat sendiri.
5. Singgasana Tuhan ada di Langit Tertinggi

Perenungan Sintesa :


1. Energi Solat dan Doa dari individu atau jamaah seluruh dunia terkumpul dan terakumulasi di Kabah setiap saat, karena Bumi berputar sehingga solat dari seluruh Dunia tidak terhenti dalam 24 jam, misal orang Bandung solat Dzuhur, beberapa menit kemudian orang Jakarta Dzuhur, beberapa menit kemudian Serang Dzuhur, Lampung dan seterusnya. Belum selesai Dzuhur di India Pakistan, di Makasar sudah mulai Ashar dan seterusnya. Pada saat Dzuhur di Jakarta di London Sholat Subuh dan seterusnya 24 jam setiap hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya.

2. Energi yang terakumulasi, berlapis dan bertumpuk akan diputar dengan generator orang-orang yang bertawaf yang berputar secara berlawanan arah jarum jam yang dilakukan jamaah Makah sekitarnya dan Jamaah Umroh / Haji yang dalam 1 hari tidak ditentukan waktunya.

3. Maka menurut implikasi hukum Kaidah Tangan Kanan bahwa Energi yang terkumpul akan diputar dengan Tawaf dan hasilnya kumpulan energi tadi arahnya akan ke atas MENUJU LANGIT. Jadi Sedikit terjawab bahwa energi itu tidak berhenti di Kabah namun semuanya naik ke Langit. Sebagai satu cerobong yang di mulai dari Kabah. Menuju Langit mana atau koordinat mana itu masih belum nyampe pikiran saya. Yang jelas pasti Tuhan telah membuat saluran agar solat dan doa dalam bentuk energi tadi agar sampai Ke Hadirat Nya. Jadi selama 24 Jam sehari terpancar cerobong Energi yang terfokus naik ke atas Langit. Selamanya sampai tidak ada manusia yang solat dan tawaf (kiamat?).

KESIMPULAN


1. Solat dan Doa, diyakini akan sampai ke langit menuju Singgasana Tuhan selama memenuhi kira-kira persyaratan uraian di atas dengan sintesa (gabungan/Ekstrasi) renungan hukum agama dan hukum alam, karena dua-duanya ciptaan Tuhan juga. Jadi hendaknya ilmuwan dan agamawan bersinergi/ saling mendukung untuk mencapai kemaslahatan yang lebih luas dan pemahaman agama yang dapat diterima lahir batin

2. Memantapkan kita dalam beribadah solat khususnya dan menggiatkan diri untuk selalu on-line 24 jam dengan Tuhan, sehingga jiwa akan selalu terjaga dan membuahkan segala jenis kebaikan yang dilakukan dengan senang hati (iklas).

3. Terjawablah jika sholat itu tidak menyembah batu (Kabah) seperti yang dituduhkan kaum orientalis, tapi menggunakan perangkat alam untuk menyatukan energi solat dan doa untuk mencapai Tuhan dengan upaya natural manusia.

4. Tuhan Maha Pandai, Maha Besar dan Maha Segalanya

Ini sekedar renungan dan analisa , semoga saja mampu memotivasi kita dan para Pakar untuk memicu pemikiran, penelitian lebih dalam untuk lebih mempertebal keimanan dan menjadi saksi bahwa Tuhan menciptakan semesta dengan penuh kesempurnaan tidak dengan main-main (asal jadi) sehingga makin yakin dan cinta pada Tuhan Yang Maha Esa. Mungkin renungan ini berlebihan dan berfantasi, tapi sedikitnya ini pendekatan yang mampu menjawab pertanyaan sebagaimana di atas dan tidak bertentangan dengan Kitab Suci dan Hadist bahkan mendukungnya. Semoga bermanfaat...

Ramalan Untuk Memastikan Bahwa Ka'bah Dan Kiamat hanya Allah Yang Tahu :

1. Ka'bah Akan Hancur Dengan Sendirinya (Terbukti dengan ditenggelamkannya satu pasukan yang akan menyerang ka'bah suatu hari nanti)

2. Jika Pusat Bumi Bergeser Akan Banyak Kekacauan (seperti Musim Yang tidak Mengenal waktu)

3. Kiamat Akan Cepat Terjadi Jika Sholat Sudah Ditinggalkan

4. Anda Pasti Juga pernah mendengar jika Siapa Yang Meninggalkan sholat berarti telah merobohkan Agama.

5. Untuk selain Islam, kapan kapan akan kita kupas, bagaimana kemampuan Pentium 2 dan pentium 4 sungguh berbeda, bagaimana petunjuk Allah Disempurnakan dari umat Ibrahim, Musa hingga Muhammad saw, Nabi Isa menyempurnakan Taurat dengan Injil, Dan Muhammad menyempurnakan keduanya Dengan Al Qur'an. Hingga Kalian mengerti bahwa kita dulu adalah umat yang satu.


sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6838459


Tugas Makalah : Perkembangan Teknologi Masa Perang Dunia – Perang Dingin. Part 3

C.Pengeksploitasian Ruang Angkasa Era Perang Dingin

a. Persaingan antara Amerika dengan Uni Soviet

Teknologi penerbangan antariksa terjadi ketika era Perang Dingin dan persaingan antara Amerika Serikat dengan Rusia yang saat itu masih bernama Uni Soviet. Teknologi roket yang merupakan dasar dari sistem penerbanan antariksa pada mulanya dikembangkan untuk keperluan persenjataan. Bicara soal teknologi roket, kita tidak bisa lepas dari nama Wehrner Von Braun, ilmuwan Jerman yang direkrut Hitler untuk mengembangkan misil V2, sebuah peluru kendali dengan teknologi roket dalam masa Perang dunia II. Saat perang usai, Von Braun hijrah ke AS dan membantu pengembangan teknologi roket untuk kepentingan penerbangan antariksa di sana. Namun demikian, entah mengapa, cetak biru V2 kemudian jatuh ke tangan Rusia, dan digunakan oleh pihak rusia sebagai acuan untuk mengembangkan roketnya sendiri. Kedua negara adidaya itu kemudian terlibat dalam persaingan sengit untuk mengeksplorasi ruang angkasa.

Rusia unggul lebih dahulu dengan keberhasilannya meluncurkan satelit buatan yang pertama di dunia dengan nama Sputnik I pada 4 Oktober 1957. AS kemudian menyusul dengan meluncurkan satelit pertamanya yang dinamai Explorer I pada 31 Januari 1958. Pada 12 April 1961, Rusia kembali memimpin dengan meluncurkan manusia pertama ke angkasa luar, Yuri Alekseyivich Gagarin, seorang mayor Agkatan Udara Rusia yang meluncur dengan kapsul Vostok I. Kurang dari sebulan kemudian, AS meluncurkan astronaut pertamanya, Alan B Shepard dengan kapsul Mercury 7. Peluncuran ini dilakukan secara terburu-buru dengan teknologi yang belum sempurna sehingga Alan B.Shepard hanya mampu mengangkasa selama 15 menit dengan ketinggian maksimal 184 km, tertinggal dengan Yuri Alekseyivich Gagarin dari Uni Soviet yang mencatat waktu 108 menit dan ketinggian maksimal 301,4 km dalam sekali orbit.

Misi Amerika Serikat sendiri sebenarnya hanyalah penerbangan naik-turun dan tidak sampai mengorbit bumi. AS baru berhasil mengirimkan pesawat pengorbit pada 20 Februari 1962, ketika kapsul Friendship 7 yang diawaki oleh Letkol. John Herschel Glenn berhasil melakukan 3 kali orbit dalam penerbangan selama 4 jam 56 menit. Tetapi prestasi ini masih kalah jauh dengan kemajuan yang dicapai Rusia pada 6 bulan sebelumnya, ketika Mayor German Stephanovich Titov berhasil mengorbit sebanyak 17 kali dalam penerbangan selama 25 jam 18 menit dalam kapsul Vostok II.

Bulan menjadi sasaran berikutnya dari kedua negara yang tengah bersaing itu. Rusia mendahului dengan mengirim wahana tak berawak Lunik II pada 14 September 1959. Wahana ini tercatat sebagai wahana buatan manusia pertama yang mendarat di permukaan bulan. Sayangnya, Lunik II mendarat secara keras (hard landing), dengan akibat seluruh peralatan yang dibawanya rusak sehingga tidak mampu mengirimkan data apapun ke bumi. Rusia baru berhasil mendaratkan wahana yang mampu melakukan pendaratan lunak (soft landing) pada Februari 1966 melalui wahana Lunik IX.

Sedangkan AS baru berhasil mengirimkan wahana untuk melakukan pendaratan lunak pada 1966. Setahun kemudian, sebuah wahana AS lainnya berhasil mengirimkan gambar TV pertama dari permukaan bulan. Puncaknya terjadi pada 17 Juli 1969, ketika Neil Amstrong dan Edwin Aldrin berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai manusia pertama yang menginjak permukaan bulan melalui misi Apollo-11. Misi ini dilanjutkan dengan 5 pendaratan lainnya, masing-masing Apollo-12 (November 1969), Apollo-14 (Februari 1971), Apollo-15 (Agustus 1971), Apollo-16 (April 1972), dan terakhir, Apollo-17 (Desember 1972). Misi Apollo juga pernah mencatat kegagalan, tepatnya menimpa misi Apollo-13 yang mengalami kecelakaan (ledakan pada salah satu modulnya). Melalui tindakan pertolongan yang legendaris, para awaknya dapat kembali dengan selamat ke bumi walaupun gagal menjejak ke permukaan bulan.

Sementara itu, Rusia tercatat pernah mengirimkan modul Lunkhod I pada 17 November 1970. Modul ini berupa robot yang dikendalikan dari bumi. Namun demikian, sesudahnya program antariksa Rusia di bulan tidak lagi berlanjut. Begitu pula dengan AS. Setelah berakhirnya misi Apollo-17, AS tidak lagi mengirimkan manusia ke bulan.

Persaingan antara Amerika dengan Uni Soviet terus berlanjut dalam bidang penguasaan ruang angkasa. Kalau sebelum era pesawat ulang-alik, seluruh komponen antariksa bersifat sekali pakai. Maka akibatnya, pengiriman misi berawak membutuhkan biaya yang sangat besar. Selain cara ini juga sangat berisiko karena apabila terjadi kecelakaan dalam misi berawak di ruang angkasa, mustahil untuk melakukan pertolongan. Musibah yang menimpa misi Apollo 13 memberikan pelajaran bahwa misi berawak ke antariksa tidak lain adalah sebuah petualangan yang penuh risiko. Atas pertimbangan itu, maka tahun 1970-an, NASA mulai mengembangkan pesawat ulang-alik. Misi ulang-alik dinilai lebih ringan biayanya karena hampir seluruh komponennya dapat digunakan kembali pada misi-misi sesudahnya. AS kembali mencatat sejarah dengan keberhasilannya meluncurkan pesawat ulang-alik pertamanya, Columbia, pada bulan Juni 1981. Dengan digunakannya teknologi ulang-alik, terbuka kesempatan untuk meluncurkan misi berawak dengan frekuensi yang lebih sering dengan pembiayaan yang lebih kecil.

Pesawat ulang-alik Challenger yang meledak saat peluncuran 28 Februari 1986 dan menewaskan ketujuh awaknya memang sempat membuat NASA merestrukturisasi kembali program ulang-aliknya, khususnya dalam persoalan keamanan. Namun demikian, teknologi ulang-alik sendiri tidak banyak berubah, bahkan selama lebih dari 20 tahun sejak pertama kali digunakan.
Puncaknya terjadi pada peristiwa kecelakaan yang menimpa Columbia, 1 Februari 2003, ketika pesawat tersebut meledak di udara sesaat setelah memasuki atmosfir bumi dalam proses pendaratan. Peristiwa yang menewaskan tujuh awak tersebut kembali membuka perdebatan mengenai keamanan serta kepentingan misi ulang-alik. Akibat dari kecelakaan ini adalah dibekukannya program luar angkasa AS sambil mengkaji kembali berbagai faktor dalam penerbangan ulang-alik, termasuk kemungkinan digunakannya teknologi yang sama sekali baru, dengan efisiensi dan tingkat keamanan yang lebih tinggi. Ada beberapa alternatif pengganti pesawat ulang-alik yang saat ini sedang dikembangkan, walaupun masih belum jelas teknologi mana yang kelak akan dipilih untuk menggantikan model peluncuran pesawat ulang-alik. Sepeninggal Challenger dan Columbia, AS masih memiliki tiga pesawat ulang-alik lain, yaitu Discovery, Atlantis, dan Endeavour, ditambah dengan satu prototipe yang tidak pernah mengudara, Enterprise, yang kini menghuni museum Smithsonian.


Sementara itu Uni Soviet juga tidak mau ketinggalan dengan Amerika Serikat. untuk mengejar ketertinggalannya dari AS, Rusia tercatat juga sempat mengembangkan pesawat ulang-aliknya sendiri yang diberi nama Buran, dari bahasa setempat yang berarti Badai Salju. Tahun 1988, Buran sempat diujicoba dalam sebuah penerbangan tanpa awak. Sayangnya, krisis politik maupun ekonomi yang melanda Uni Soviet sesaat sebelum bubar membuat proyek Buran tersendat, dan bahkan terhenti sama sekali sebelum sempat berkembang. Pecahnya Uni Soviet akhirnya juga membawa malapetaka bagi program antariksa Rusia. Pangkalan peluncuran Rusia yang berada di Tyuratam (dikenal sebagai kosmodrom Baikonur) kini telah masuk wilayah Kazakhstan, sebuah negara kecil yang secara ekonomi tidak begitu makmur. Tentu saja pemerintah Kazakhstan tidak ingin membiarkan begitu saja sebagian teritorinya dipakai secara gratis oleh negara Rusia untuk kepentingannya sendiri. Pendeknya, pemerintah Kazakhstan menuntut pihak Rusia untuk membayar ongkos sewa agar dapat terus menggunakan pangkalan tersebut. Rusia terus melanjutkan program antariksa mereka dengan memanfaatkan stasiun luar angkasa Mir. Tetapi karena kurangnya biaya ditambah lagi dengan kondisi Mir yang memang sudah terlalu tua akhirnya membuat pemerintah Rusia terpaksa memutuskan untuk mengakhiri riwayat stasiun kebanggaan mereka itu pada bulan april 2001.


Ruang angkasa memang terlalu luas untuk dieksplorasi oleh satu atau dua negara tertentu saja. Dewasa ini, pemanfaatan luar angkasa dilakukan atas dasar kerja sama, bukan lagi persaingan seperti pada awalnya. Kini, AS dan Rusia, bersama-sama dengan negara-negara maju lainnya bahu-membahu mengembangkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station) yang diharapkan kelak menjadi pusat kegiatan eksplorasi antariksa secara lintas negara. Sementara itu, teknologi roket juga tidak lagi merupakan monopoli AS atau Rusia. Tercatat negara-negara seperti Jepang, India, Cina, dan Uni Eropa, juga telah berhasil mengembangkan teknologi roketnya sendiri. Rencana Cina untuk meluncurkan misi berawak ke antariksa kiranya akan menorehkan sejarah baru dalam dunia penerbangan antariksa.

b. Perkembangan di Cina

Dalam Perkembangan berikutnya Cina berhasil untuk mengirimkan manusia ke orbit. Roket Long March 2F yang membawa kapsul Shenzhou V akhirnya meluncur dari landasan pusat antariksa Cina di Jiauquan, Provinsi Gansu, mencatatkan Yang Liwei sebagai taikonaut (sebutan Cina untuk astronaut) pertama. Ia kembali ke bumi dengan selamat pada keesokan harinya setelah menjalani 16 kali orbit dalam misi yang memakan waktu 21 jam itu. Kapsul Shenzhou merupakan modifikasi dari kapsul Soyuz yang dikembangkan oleh Rusia. Sebagaimana halnya Soyuz, Shenzhou terdiri atas modul komando (command module) yang ditautkan dengan sebuah modul jasa (service module). Modul jasa yang memuat mesin roket dan peralatan penunjang pada Shenzhou hampir identik dengan modul serupa pada Soyuz. Perbedaan yang agak mencolok bisa dilihat pada modul komando, yang merupakan tempat para awak melakukan tugasnya. Modul komando pada Soyuz didesain berbentuk bola, sementara di Shenzhou berbentuk seperti lonceng. Di ujung modul komando Shenzhou ditautkan sebuah perangkat ilmiah yang akan dilepas di orbit. Perangkat ini masih akan mengorbit hingga enam bulan setelah peluncuran. Tidak jelas apa fungsi peralatan ini. Kemungkinan adalah satelit yang memang ditumpangkan pada misi tersebut.

Roket Long March 2F sebagai kendaraan peluncur adalah hasil pengembangan para ilmuwan Cina sendiri. Ini adalah sebuah roket konvensional bertingkat tiga, dengan empat roket tambahan pada tingkat pertama yang berfungsi sebagai booster. Di pihak lain, Soyuz diluncurkan dengan bantuan roket energinya. Roket ini tidak memakai booster, namun tingkat pertamanya terdiri atas empat roket yang bekerja secara simultan dengan daya yang sama. Sistem ini menghasilkan gaya dorong yang cukup powefull sehingga hanya diperlukan dua tingkat pada roket untuk meluncurkan muatan ke orbit. Teknologi roket yang dimiliki Rusia ini memang masih belum bisa ditiru oleh negara lain. Oleh karena itulah Rusia juga sering mendapat kepercayaan untuk meluncurkan muatan berat ke orbit, termasuk modul-modul inti dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional (International Space Station, ISS). Indonesia sendiri pernah memanfaatkan jasa roket Rusia untuk meluncurkan satelit Garuda-1 yang memang tergolong satelit berukuran besar. Cina sudah merancang untuk mengirimkan misi-misi lanjutan, di antaranya rencana untuk menempatkan stasiun ruang angkasanya sendiri, bahkan mengirim misi berawak ke bulan. Tapi keberhasilan Cina meluncurkan misi berawak sepertinya berhasil menyadarkan bangsa-bangsa Asia bahwa mereka tidak lagi bisa dipandang remeh.

c. Perkembangan di Indonesia


Indonesia belum pernah terlibat secara langsung dalam eksplorasi ruang angkasa, tetapi Indonesia sebenarnya termasuk negara yang cukup disegani karena pengalamannya dalam mengeksploitasi teknologi keantariksaan. Saat penggunaan satelit bagi sebagian besar negara masih sangat jarang, Indonesia telah meluncurkan satelitnya yang pertama, Palapa A1 pada 9 Juli 1976. Ini mencatatkan Indonesia sebagai negara ketiga di dunia setelah AS dan Canada yang menggunakan satelit komunikasi domestiknya sendiri. Indonesia juga sudah memanfaatkan jasanya untuk meluncurkan satelit Palapa generasi kedua, Palapa B1, pada 19 Juni 1983. Operasi penyelamatan satelit Palapa B2, menyusul kegagalan pada peluncurannya yang juga dilakukan oleh misi ulang-alik merupakan operasi bersejarah yang kerumitannya boleh ditandingkan dengan operasi perbaikan teleskop antariksa Hubble pada dasawarsa 90-an. Pada pertengahan era 1980-an, Indonesia bahkan sempat menyiapkan astronautnya untuk mengikuti misi ulang-alik tetapi karena terjadi bencana Challenger misi ini dibatalkan.


Dalam teknologi peroketan, Indonesia tercatat sebagai negara kedua di Asia, setelah Jepang, yang berhasil meluncurkan roketnya sendiri. Prestasi ini dihasilkan melalui keberhasilan LAPAN meluncurkan roket Kartika 1 pada 14 Agustus 1964. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari bantuan teknis dari Rusia. Akan tetapi Indonesia gagal melakukan alih-teknologi. Akibatnya, selama lebih dari seperempat abad sejak meluncurkan satelit pertamanya, Indonesia hanya bisa bertindak sebagai konsumen. Sementara itu, negara-negara lain justru mulai menyiapkan diri untuk mulai belajar mengembangkan teknologi satelit melalui pembuatan satelit mikro (mikrosat). Malaysia misalnya, yang semula tertinggal puluhan tahun dari Indonesia dalam pemanfaatan teknologi satelit, sejak tahun 2000 telah berhasil meluncurkan satelit mikronya yang pertama, Tiungsat-1, yang merupakan hasil kerja sama dengan Universitas Surrey, Inggris. Sementara itu, Indonesia baru mulai berancang-ancang membuat satelit mikronya pada tahun 2003 ini melalui kerja sama dengan Universitas Berlin, Jerman. Program yang dilaksanakan dalam dua tahap selama lima tahun hingga 2007 itu, sekarang masih memasuki tahap pertama yang direncanakan selama tahun 2003-2004. Dalam bidang teknologi roket pun juga kurang berhasil. Akibatnya, pengembangan teknologi roket di Indonesia terhenti, sementara negara-negara Asialain, seperti India dan Cina, yang lebih belakangan menekuni teknologi ini akhirnya melampaui Indonesia dengan keberhasilannya meluncurkan roket pengangkut satelit ke antariksa.


Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang jarang dimiliki negara lain untuk mengembangkan teknologi antariksanya sendiri. Potensi itu berupa garis katulistiwa yang membentang di atasnya. Sekitar 13% dari garis katulistiwa berada di atas wilayah Indonesia. Dengan demikian, Indonesia tercatat sebagai negara pemilik garis katulistiwa yang terpanjang di dunia. Hal ini menjadikan wilayah Indonesia sebagai tempat yang sangat ideal untuk menjadi lokasi peluncuran roket pengangkut satelit. Peluncuran roket dari dekat garis katulistiwa akan lebih menghemat bahan bakar roket, dan karenanya lebih murah dari segi biaya. Potensi inilah yang juga diminati oleh pihak asing. Rusia misalnya, sudah lama mengincar Pulau Biak di Irian Jaya (Papua) untuk menjadi lokasi bandar antariksanya. Tapi karena kita kurang cepat menanggapi tawaran itu, Akibatnya, Rusia akhirnya memilih Pulau Christmast di Australia sebagai lokasi bandar antariksanya.


Selain Rusia, sebuah perusahaan swasta AS juga pernah amat tertarik dan bersedia menanam investasi untuk menjadikan Biak sebagai lokasi peluncuran roket. Rencananya, roket yang akan dioperasikan dari jenis berbahan bakar padat, diangkut melalui laut dari pantai timur AS ke dermaga bandar antariksa Biak. Alternatif lain, bagian-bagian roket diterbangkan dan mendarat di bandar udara Frans Kasiepo Biak, kemudian diangkut melalui darat ke tempat peluncuran.

Rencana inipun gagal dengan sebab-sebab yang tidak jelas. Satu-satunya pihak asing yang telah memanfaatkan potensi Biak adalah Badan Ruang Angkasa India (Indian Space Research Organization, ISRO) yang telah bekerja sama dengan LAPAN untuk membangun stasiun TT&C (Tracking, Telemetry, and Command) di sana. Stasiun ini menjadi penting karena saat India meluncurkan roket pengangkut satelitnya, proses pelepasan muatan roket dilakukan di atas angkasa Irian, dan satu-satunya stasiun bumi yang bisa memonitor dan mengendalikan proses ini hanyalah stasiun di Biak.


Pengembangan teknologi keantariksaan memang bukan prioritas di Indonesia. Tapi paling tidak, kita masih memiliki harapan untuk menuju ke arah sana. Indonesia sebenarnya tidak kekurangan orang-orang pintar. Tetapi yang kurang sebenarnya adalah kemauan politis (political will) dari pemerintah. Hal ini tentu tidak boleh menyurutkan semangat kita untuk terus belajar dan mengejar ketertinggalan dalam bidang teknologi dari negara-negara yang lebih maju.


Tugas Makalah : Perkembangan Teknologi Masa Perang Dunia – Perang Dingin. Part 2

B. Perkembangan Strategi Nuklir

Sejak pertama kali ditemukan, nuklir telah digunakan sebagai senjata. Senjata nuklir pertama kali digunakan pada tahun 1945 oleh Sekutu untuk menundukkan Jepang dalam Perang Dunia II. Namun, sebagai sebuah strategi keamanan, nuklir baru menemukan tempatnya pada masa Perang Dingin. Pada masa ini, ke dua Blok yang saling bertikai (Timur dan Barat) menggunakan nuklir sebagai strategi pertahanan menghadapi kemungkinan serangan musuh.

Nuklir Sebagai Strategi Penangkalan

Walaupun senjata nuklir telah pernah digunakan untuk memenangkan perang, sejarah memperlihatkan bahwa sebagai sebuah persenjataan, nuklir lebih banyak digunakan sebagai instrumen penangkalan (deterrence) daripada instrumen untuk memenangkan perang. Hal ini kemungkinan terjadi karena kedua Blok yang saling bertikai, pada masa Perang Dingin, memiliki kemampuan nuklir yang relatif berimbang, sehingga kedua belah pihak sama-sama merasa akan terkena dampak besar jika terjadi perang nuklir.

Di dalam strategi penangkalan (nuclear deterrence), nuklir digunakan untuk mencegah negara musuh melakukan serangan, dengan memberikan jaminan bahwa serangan tersebut akan dibalas menggunakan senjata nulir yang akan menimbulkan kerugian lebih besar dari tujuan yang hendak dicapai negara lawan. Dalam menjalankan strategi penangkalan nuklir ada beberapa asumsi pokok yang harus dimiliki:

1. Watak defensif, interaksi strategis baru berlangsung pada saat atau setelah serangan pertama dari pihak lawan.

2. Serangan balasan dilakukan dengan mengandalkan persenjataan yang dapat diselamatkan dari serangan pertama lawan.

3. Rasionalitas dan mirror-image, pihak lawan berpikir dengan logika yang sama seperti yang dilakukannya.

Dalam menjalankan strategi penangkalan ada dua mekanisme yang dapat digunakan. Mekanisme pertama adalah punishment yang menitikberatkan pada penggunaan senjata ofensif dan mengandalkan serangan balik terhadap sasaran non-militer (countervalue). Keefektifan dari mekanisme ini terletak pada kemampuan menyelamatkan jumlah senjata ofensif yang dimiliki dari serangan pertama (first strike) lawan. Mekanisme kedua adalah denial yang melibatkan penggunaan kekuatan militer secara langsung untuk mencegah negara lawan melakukan serangan pada kawasan yang dikuasai. Mekanisme ini menitikberatkan pada penggunaan senjata defensif dan mengandalkan serangan terhadap obyek-obyek militer (counterforce).

Strategi Nuklir Pada Masa Perang Dingin

Sebagaimana telah disinggung di atas, pada masa perang dingin penggunaan strategi nuklir didominasi oleh Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet. Pada awalnya monopoli senjata nuklir berada di tangan Amerika Serikat, yaitu sejak tahun 1945 hingga 1949. Uni Soviet baru menguasai teknologi nuklir pada tahun 1949, namun belum memiliki minat untuk mengembangkan persenjataan nuklir. Hal ini disebabkan oleh dominasi pemikiran Joseph Stalin di dalam perumusan strategi militer Uni Soviet. Stalin merupakan penafsir ortodoks pemikiran Marx dan Engels. Kedua tokoh tersebut menyatakan bahwa kemenangan di dalam setiap pertempuran hanya ditentukan oleh disiplin moral pasukan. Oleh Stalin, premis tersebut kemudian dirumuskan dan dibakukan sebagai unsur utama untuk memenangkan perang. Selain itu, Stalin juga sangat percaya pada kekuatan konvensional dan tidak percaya pada serangan-pendadakan (surprise attack).

Namun seiring makin berkembangnya kemampuan dan kekuatan nuklir Amerika Serikat, Uni Soviet mulai merasakan arti penting keberadaan senjata nuklir. Sejak pertengahan tahun 1950-an di Uni Soviet muncul perdebatan antara kelompok Tradisionalis dan Modernis mengenai penggunaan senjata nuklir. Perdebatan ini menyebabkan Uni Soviet mengambil jalan tengah dengan tetap mempertahankan tingkat kepemilikan senjata konvensional dan secara bersamaan juga mengembangkan kemampuan nuklir.

Pada masa pemerintahan Kruschev strategi nuklir makin diterima sebagai kebutuhan strategis oleh Uni Soviet dan pada tahun 1960 Kruschev dan Menteri Pertahanan, Malinovsky berhasil merinci tujuan penggunaan senjata nuklir, kapan digunakan dan bagaimana senjata tersebut digunakan. Doktrin nuklir tersebut intinya menyatakan bahwa senjata nuklir akan digunakan pada “serangan pendadakan di setiap perang lokal yang melibatkan Amerika Serikat atau perang antara kubu sosialis dan kapitalis yang “pasti” meningkat menjadi perang nuklir habis-habisan”. Isi doktrin ini sering juga disebut strategi opsi tunggal. Namun karena pada saat itu kekuatan nuklir Uni Soviet masih rendah doktrin tersebut hanya dipandang sebagai pernyataan penangkal terhadap doktrin perang terbatas AS.

Selanjutnya pada masa pemerintahan Breznev-Kosygin tahun 1964 hingga 1970 strategi nuklir Uni Soviet tidak mengalami perubahan kecuali tidak mengikuti doktrin Krushev yang menyatakan bahwa “perang antara kubu sosialis dan kapitalis pasti akan meningkat menjadi perang nuklir total” melainkan menggantinya dengan “Uni Soviet akan menjawab tantangan Amerika Serikat pada setiap konflik, lokal & global dengan senjata konvensional ataupun nuklir”.

Di dalam perkembangan selanjutnya Uni Soviet makin menegaskan doktrin strategi nuklir mereka dengan merinci unsur-unsur untuk memenangkan perang yaitu:

1. Penangkalan yang lebih berdaya guna adalah persiapan perang.

2. Kemenangan akan dicapai melalui serangan pre-emtif, dan;

3. Bahwa eksistensi sosial, ekonomi, politik dan militer Uni Soviet dapat dipertahankan.

Selain itu, Uni Soviet juga diyakini telah mampu menyusun ukuran kemenangan di dalam perang nuklir. Ukuran-ukuran tersebut adalah:

1. Meskipun tidak terhindar dari kehancuran, Uni Soviet tetap dapat bertahan.

2. Melanjutkan perang sampai musuh tidak berdaya.

3. Mampu menduduki Eropa.

4. Memegang kendali untuk mengembangkan sosialisme ke seluruh dunia.

Uni Soviet memandang Eropa memiliki nilai yang sangat strategis. Hal ini disebabkan oleh:

1. Pengalaman historis & geopolitik dimana Uni Soviet selalu mendapatkan ancaman dari barat.

2. Eropa Barat merupakan sekutu Amerika Serikat sehingga Uni Soviet beranggapan akan mendapatkan keuntungan jika mampu memecah kerjasama AS-Eropa.

Nilai strategis atas Eropa ini menyebabkan Uni Soviet mengambil kebijakan differential détente yaitu menjalankan strategi pengakhiran ketegangan (détente) terhadap Eropa dan anti-détente terhadap Amerika Serikat.

Dalam mengembangkan strategi nuklir Uni Soviet mengandalkan persenjataannya pada peluru-peluru kendali landas darat karena:

1. Ketepatan dan kecepatannya melebihi rudal-rudal jelajah, pesawat pembom dan rudal-rudal yang dipasang pada kapal selam.

2. Tidak perlu menghadapi sistem pertahanan udara dan sistem anti-kapal selam (anti-submarine warfare, ASW).

Strategi Nuklir Amerika Serikat

Untuk menghadapi Uni Soviet yang telah mampu menguasai teknologi nuklir, Amerika Serikat pada pertengahan tahun 1950-an mengembangkan strategi massive retaliation. Strategi ini menyatakan bahwa kekuatan nuklir strategis dan taktis Amerika Serikat digunakan tidak saja untuk menangkal serangan nuklir terhadap Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya melainkan juga untuk menangkal setiap serangan negara-negara komunis terhadap negara lain di seluruh dunia. Untuk mendukung strategi tersebut Amerika Serikat mengembangkan bom hidrogen, senjata nuklir taktis dan pesawat pembom jarak jauh (B-52). Pada tahun 1953 senjata-senjata nuklir taktis tersebut mulai ditempatkan di Eropa dan pada tahun 1955 pesawat pembom strategis B-52 mulai beroperasi.

Namun, strategi ini banyak mengandung kelemamahan yaitu, pertama, Amerika Serikat diragukan utk menggunakan senjata nuklir. Pandangan ini didasari pada fakta bahwa di perang konvensional sebelumnya (Perang Korea) Amerika Serikat tidak menggunakan senjata nuklir. Kedua, Amerika Serikat tidak mampu menjamin dirinya terhindar dari serangan nuklir Uni Soviet. Padahal efek penagkalan efektif jika Amerika Serikat tidak berada dalam posisi rawan terhadap serangan nuklir Uni Soviet. Ketiga, Serangan nuklir Amerika Serikat terhadap Uni Soviet mengandalkan pangkalan udara di Inggris & Eropa Barat padahal kekuatan konvensional Barat di Eropa lebih kecil dibandingkan kekuatan konvensional Uni Soviet dengan demikian Amerika Serikat belum memiliki sarana memadai untuk membuat Uni Soviet bertekuk lutut. Untuk mengatasi kelemahan tersebut Amerika Serikat lalu mengembangkan pemikiran Perang Nuklir Terbatas untuk melengkapi strategi massive retaliation. Pemikiran ini mengakui bahwa tidak semua agresi terhadap Barat dapat ditangkal dengan melakukan serangan langsung ke Uni Soviet. Dengan demikian Amerika Serikat memperluas keberedaan senjata-senjata nuklir taktisnya ke negara-negara sekutunya yang lain dan tempat-tempat lain yang berdekatan dengan Uni Soviet.

Sekali lagi strategi ini dpandang memiliki kelemahan karena dapat mendorong Uni Soviet menyerang Amerika Serikat karena telah mengetahui kelemahan strategi massive retaliation sehingga menyebabkan kemungkinan terjadinya konflik lokal dan perang nuklir terbatas menjadi makin besar. Dengan demikian yang terjadi adalah sebuah paradoks: menghindari perang nuklir malah memicu perang nuklir global.

Pada tahun 1960-an Amerika Serikat mengembangkan strategi flexible response. Strategi intinya terletak pada keluwesan Amerika Serikat dalam menghadapi ancaman keamanan dengan cara meningkatkan kemampuan menghadapi semua bentuk perang, baik besar-besaran maupun terbatas, nuklir ataupun konvensional. Strategi ini menekankan pada prinsip counterforce dengan alasan untuk mengurangi jumlah korban penduduk sipil jika terjadi perang nuklir. Dengan menjalankan prinsip counterforce maka terbuka kesempatan bagi Amerika Serikat untuk melakukan serangan pre-emtif.

Strategi ini juga memiliki kelemahan yaitu counterforce efektif apabila persenjataan strategis Amerika Serikat digunakan sebelum senjata-senjata lawan digunakan. Artinya counterforce dapat merangsang Amerika Serikat untuk melakukan first strike menjadi lebih besar. Ini menyebabkan ancaman perang nuklir menjadi lebih besar karena Uni Soviet akan melihat implikasi tersebut dan melakukan upaya untuk tidak diserang terlebih dahulu. Hal ini dibuktikan dengan kebijakan Uni Soviet mengembangkan ICBM (Inter-continental Ballistic Missile) dan SLBM (Sea Launch Ballistic Missile) pada pertengahan 1960-an. Kondisi ini dapat mengancam terjadinya perlombaan senjata yang tidak terkendali.

Kelemahan tersebut mendorong Amerika Serikat untuk mengembangkan strategi nuklir yang baru. Strategi tersebut disebut sebagai MAD (Mutual Assured Destruction). Strategi ini menekankan pada pemikiran “siapapun yang memulai serangan pertama tidak akan memenangkan perang atau menjadi pihak yang kalah karena kekuatan pukul (second strike) kedua belah pihak akan melakukan pembalasan yang dahsyat”. Pemikiran ini menyebabkan Amerika Serikat berusaha untuk menyusun strategi agar sejumlah persenjataan strategisnya tidak rawan dari serangan-dadakan lawan. Jawaban yang diberikan Amerika Serikat atas kebutuhan tersebut adalah dengan menghentikan pengembangan jumlah ICBM yang dimilikinya sebanyak 1054 namun memperbesar jumlah SLBM-nya sebagai sistem yang tidak rawan serangan-dadakan. Berbeda dengan flexible response yang menggunakan prinsip counterforce, MAD menggunakan prinsip countervalue.

Untuk menjaga agar efek penangkalan dari strategi ini, yaitu kehancuran yang meyakinkan (assured destruction), berjalan efektif Amerika Serikat berusaha memperkuat hubungan keamanannya dengan Uni Soviet dengan melakukan pengawasan senjata. Hal ini dibutuhkan karena jika jumlah senjata telah melebihi dari jumlah yang diperlukan maka nilai strategis dari strategi ini akan hilang. Salah satu pengaruh positif dari MAD adalah dicapainya kesepakatan mengenai ABM (Anti-Ballistic Missile Treaty) dan SALT I (Strategic Arms Limited Talks I) pada tahun 1972.

Namun, perkembangan persenjataan Uni Soviet di tahun 1970-an yang terus meningkat kembali melahirkan kritik terhadap strategi nuklir Amerika Serikat. Strategi MAD dirasa tidak lagi mampu untuk menghadapi persenjataan Uni Soviet yang kemampuannya telah meningkat. Amerika Serikat juga dipandang tidak lagi cukup hanya mengandalkan serangan pada kota-kota dan pusat-pusat industri Uni Soviet. Pemikiran ini berusaha mendorong Amerika Serikat untuk juga menjalankan prinsip counterforce di dalam strategi nuklirnya. Selain itu, Amerika Serikat dipandang perlu untuk meningkatkan kemampuan persenjataannya dan menentukan seperangkat sasaran-sasaran yang akan dihancurkan jika terjadi perang. Kritik-kritik ini kemudian melahirkan apa yang disebut sebagai Presidential Directive 59 (PD 59) pada tahun 1980. PD 59 memberikan pedoman-pedoman mengenai apa yang hendaknya dilakukan Amerika Serikat dalam menghadapi konflik dengan Uni Soviet. PD 59 memuat puluhan ribu daftar sasaran yang akan dihancurkan Amerika Serikat jika terjadi perang. Namun, walaupun memuat puluhan ribu daftar target, target-taget tersebut dapat dikategorikan ke dalam empat kelompok besar yaitu: 1) kekuatan nuklir Uni Soviet; 2) Kekuatan konvensional; 3) Pimpinan-pimpinan militer dan politik serta fasilitas komunikasi, dan; 4) Sasaran-sasaran ekonomi dan industri Uni Soviet.


Jangan Lupa klik Tombol Like ya..!!

Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More