Data mencengangkan dilansir Sekretariat Kerja Penyelamatan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bali. Penelitian mereka menyatakan permukaan laut Bali naik setinggi 4 meter tiap tahun.
Koordinator SKPPLH Bali, Mangku Karmaya, mengatakan, kenaikan air laut yang cukup tinggi itu menyebabkan abrasi di pantai Bali mencapai 40 persen.
"Sebanyak 40 persen dari seluruh panjang pantai di Bali saat ini mengalami abrasi. Itu terjadi lantaran naiknya permukaan air laut setinggi 4 meter per tahun," kata Mangku, di Denpasar, Bali, Minggu, 26 Juni 2011.
Kerusakan parah akibat abrasi terjadi di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Mulai dari Pantai Canggu, Seminyak, Kuta dan Nusa Dua. Selain itu, kejadian serupa menimpa pantai lainnya di lima kabupaten, kecuali pantai di Kabupaten Bangli.
"Panjang garis pantai di Bali 437,70 kilometer. Berarti sekitar 181,70 kilometer pantai mengalami abrasi. Sisanya sebanyak 60 persen, setelah dilakukan penelitian, sangat potensial mengalami nasib serupa yaitu, digerus abrasi dalam waktu dekat ini," paparnya.
Kondisi terparah dialami pantai di Kota Denpasar. Ibukota Provinsi Bali yang memiliki panjang pantai 9 kilometer itu secara keseluruhan sudah tergerus abrasi.
Upaya penyelamatan yang dilakukan Pemerintah Kota Denpasar dengan membangun pemecah gelombang di beberapa lokasi, menurut Mangku justru menimbulkan masalah baru. Pemecah gelombang justru akan memperparah pengikisan struktur tanah di pantai yang berada di sekitar areal pemecah gelombang berada.
Kondisi abrasi terparah di Kota Denpasar terjadi di Pantai Sanur. Rusaknya garis pantai di Sanur berpotensi terjadinya tsunami yang dahsyat. Diperkirakan aliran air laut saat terjadinya tsunami akan masuk ke darat hingga jarak 8 km dengan ketinggian air 6 meter. “Kalau itu terjadi, seluruh wilayah Kota Denpasar akan tenggelam dan akan menimbulkan banyak korban jiwa yang luar biasa, selain kerugian material lainnya,” ujarnya.
SKKPLH Bali, kata Mangku, sudah berupaya maksimal menyajikan data yang valid dan akurat berdasarkan pengamatan dan penelitian yang mendalam agar semua pihak mulai dari pemerintah hingga masyarakat umum ikut bekerja menyelamatkan pantai di Bali.
"Kami berharap pemerintah pusat dan provinsi juga memperhatikan pantai-pantai di Bali, khususnya di Kota Denpasar, Bali bagian barat dan utara. Pemerintah provinsi juga diharapkan segera membentuk tim terpadu untuk dapat menanggulangi abrasi tersebut," ucapnya.
Ia menyontohkan beberapa pantai di Pulau Dewata, seperti Pantai Candikusuma, Cupel, dan Perancak di Kabupaten Jembrana mengalami abrasi 20 meter per tahun. Di Buleleng, lebih dari 40 km pantai yang sudah terkena abrasi. Fakta serupa terjadi di Karangasem. "Jika tak diambil tindakan segera, tak menutup kemungkinan seluruh pantai di Bali hancur. Kalau sudah begitu, ancaman tenggelamnya Pulau Bali sudah di depan mata," ingat Mangku.(Laporan Bobby Andalan l Bali, umi)
0 komentar:
Posting Komentar
KOLOM KOMENTAR TIDAK MENGGUNAKAN CAPJAY,, JADI JANGAN SUNGKAN UNTUK KOMEN. OK....