Arema Indonesia secara resmi batal diambil alih oleh Grup Bakrie. Hal ini karena adanya intervensi pihak asing dalam tubuh tim berjuluk "Singo Edan" tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Pembina Arema Indonesia, Rendra Kresna, kepada wartawan di Kantor Arema di Jalan Sultan Agung 9, Kelurahan Klojen, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Sabtu malam, 18 Juni 2011.
"Bakrie Grup secara resmi batal menjadi investor Arema, sebab adanya pihak 'asing' yang melakukan intervensi dengan melakukan pembayaran gaji lebih dulu kepada pemain," katanya.
Rendra mengaku, pihaknya tidak mau menyalahkan para pemain yang menerima gaji lebih dulu melalui pihak lain yang tidak dikenal itu. Namun cara yang dipakai dalam pembayaran tersebut dianggap tidak sesuai.
"Sekali lagi, saya memang tidak menyalahkan pemain karena mereka memang butuh uang, tapi saya perlu mengingatkan pemain untuk mematuhi kesepakatan awal dan saya percaya para pemain itu profesional,” kata Rendra yang juga menjabat sebagai Bupati Malang itu.
Sementara itu ketika ditanya siapakah pihak lain tadi yang melakukan pembayaran kepada pemain lebih dulu, Rendra tidak mau menjelaskan. Namun pihaknya juga tidak membantah, jika yang dimaksud adalah para pengusaha dari Kalimantan dan Jawa yang melakukan pembayaran melalui Wali Kota Batu, Edy Rumpoko dan Ketua Yayasan Arema, Muhamad Nur serta Direktur PT Arema Indonesia Siti Nurzanah.
"Saya kecewa dengan adanya intervensi pihak asing ini, sehingga Bakrie Grup membatalkan mengambil alih Arema," kata Rendra.
Laporan : Ibrahim/Malang
• VIVAnews
Jangan Lupa klik Tombol Like ya..!!
Minggu, 19 Juni 2011
Arema Batal Diambil Grup Bakrie
05.01
Baim
0 komentar:
Posting Komentar
KOLOM KOMENTAR TIDAK MENGGUNAKAN CAPJAY,, JADI JANGAN SUNGKAN UNTUK KOMEN. OK....