Setelah maraknya pemerasan yang dilakukan preman dengan bermodus juru parkir liar di Pekan Raya Jakarta 2011, kini masyarakat kembali dibuat resah dan tidak nyaman dengan kehadiran sejumlah pedagang makanan yang mematok harga selangit.
Situasi ini tentunya membuat masyarakat khususnya pengunjung PRJ banyak yang tertipu dan terpaksa membayar harga makanan tiga kali lipat.
Seperti yang dialami Dimas Ansori (33). Dia mengaku kesal dengan ulah sejumlah pedagang makanan di Jalan Menara Angkasa Raya. Bahkan, untuk sepiring nasi goreng dipatok dengan harga hingga Rp50.000.
"Awalnya saya pikir harganya seperti biasa saja, kalaupun mahal ya wajar naiknya Rp5.000-10.000," kata warga Kampung Makasar, Jakarta ini.
Hal lain yang membuatnya kesal yakni kelicikan pedagang untuk tidak memberikan daftar harga makanan yang ditawarkan. "Karena sudah capai, kami tidak sempat cek-cek daftar harga, tapi ternyata pasang harga seenaknya mereka," ujarnya kesal.
Kesal dengan tarif yang tidak masuk akal, dirinya sempat memprotes si pedagang. Namun, upaya itu sia-sia. Sebab, pedagang itu tetap ngotot dengan harga yang harus dibayar.
"Saya sempat membayar setengah dari harga yang diajukan, tapi mereka malah memanggil belasan bekingan orang yang menggunakan rompi hijau," ungkap dia.
Tak mau berperkara panjang, Dimas pun terpaksa membayar.
Mengantisipasi hal itu, Kepala Bagian Operasional Polres Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Polisi Abdul Karim terus melakukan razia para pedagang.
"Kemarin malam kami amankan 5 orang pedagang. Mereka sengaja mematok harga tinggi agar mendapatkan keuntungan besar," katanya saat berbincang dengan VIVAnews.com, Jumat malam 1 Juli 2011.
Modus yang mereka lakukan yakni dengan tidak menampilkan serta memberikan daftar harga kepada pembeli. "Jadi, mereka sengaja tidak berikan daftar harga, agar pembeli tidak protes, kemudian membayar sesuai harga yang dipatok setelah makanan dipesan," ungkapnya.
Ia pun berpesan kepada pengunjung PRJ untuk lebih waspada dengan adanya modus tersebut. "Kalau tidak ada daftar harganya, sebaiknya tidak membeli," pesan Abdul Karim.
Sebelumnya, penyelenggara membantah kabar preman merajalela di area PRJ dengan modus menjadi juru parkir dan meminta uang jasa selangit.
"Memarkir kendaraan di kantong-kantong parkir di luar parkir resmi PRJ pun kini tidak perlu was-was. Demikian pula makan di warung kaki-lima dadakan juga tidak takut dikenakan bayar gila-gilaan," kata Media Relations PT JIExpo Kemayoran, Dinar Hanggarani, dalam rilis yang diterima VIVAnews.com di Jakarta. "Karena aparat polisi dan satpol PP terus berpatroli sepanjang hari." (art)
• http://metro.vivanews.com/news/read/230494-awas-pedagang-patok-harga-selangit-di-prj-
0 komentar:
Posting Komentar
KOLOM KOMENTAR TIDAK MENGGUNAKAN CAPJAY,, JADI JANGAN SUNGKAN UNTUK KOMEN. OK....